"selamat datang di Sastrawan Indonesia"

Melanjutkan kehidupan itu hal yang mudah, apa yang musti ditinggalkan dilupakan itulah yang susah.

Kamis, 18 Februari 2010

Y.B Mangunwijaya

Y. B. Mangunwijaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Mangun.jpg
Lahir 6 Mei 1929
Ambarawa, Kabupaten Semarang
Meninggal 10 Februari 1999
Jakarta
Pekerjaan rohaniawan, budayawan, pengajar, arsitek, penulis

Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, Pr. (lahir di Ambarawa, Kabupaten Semarang, 6 Mei 1929 – meninggal di Jakarta, 10 Februari 1999 pada umur 69 tahun), dikenal sebagai rohaniawan, budayawan, arsitek, penulis, aktivis dan pembela wong cilik. Anak sulung dari 12 bersaudara pasangan suami istri Yulianus Sumadi dan Serafin Kamdaniyah.

Romo Mangun, julukan populernya, dikenal melalui novelnya yang berjudul Burung-Burung Manyar. Mendapatkan penghargaan sastra se-Asia Tenggara Ramon Magsaysay pada tahun 1996. Ia banyak melahirkan kumpulan novel seperti di antaranya: Ikan-ikan Hiu, Ido, Homa, Roro Mendut, Durga/Umayi, Burung-Burung Manyar dan esai-esainya tersebar di berbagai surat kabar di Indonesia. Bukunya Sastra dan Religiositas mendapat penghargaan buku non-fiksi terbaik tahun 1982.

Dalam bidang arsitektur, beliau juga kerap dijuluki sebagai bapak arsitektur modern Indonesia. Salah satu penghargaan yang pernah diterimanya adalah Aga Khan Award, yang merupakan penghargaan tertinggi karya arsitektural di dunia berkembang, untuk rancangan pemukiman di tepi Kali Code, Yogyakarta.

Kekecewaan Romo terhadap sistem pendidikan di Indonesia menimbulkan gagasan-gagasan di benaknya. Dia lalu membangun Yayasan Dinamika Edukasi Dasar. Sebelumnya, Romo membangun gagasan SD yang eksploratif pada penduduk korban proyek pembangunan waduk Kedung Ombo, Jawa Tengah, serta penduduk miskin di pinggiran Kali Code, Yogyakarta.

Perjuangannya dalam membela kaum miskin, tertindas dan terpinggirkan oleh politik dan kepentingan para pejabat dengan "jeritan suara hati nurani" menjadikan dirinya beroposisi selama masa pemerintahan Presiden Soeharto

Buku dan tulisan

  • Balada Becak, novel, 1985
  • Balada dara-dara Mendut, novel, 1993
  • Burung-Burung Rantau, novel, 1992
  • Burung-Burung Manyar, novel, 1981
  • Di Bawah Bayang-Bayang Adikuasa, 1987
  • Durga Umayi, novel, 1985
  • Esei-esei orang Republik, 1987
  • Fisika Bangunan, buku Arsitektur, 1980
  • Gereja Diaspora, 1999
  • Gerundelan Orang Republik, 1995
  • Ikan-Ikan Hiu, Ido, Homa, novel, 1983
  • Impian Dari Yogyakarta, 2003
  • Kita Lebih Bodoh dari Generasi Soekarno-Hatta, 2000
  • Manusia Pascamodern, Semesta, dan Tuhan: renungan filsafat hidup, manusia modern, 1999
  • Memuliakan Allah, Mengangkat Manusia, 1999
  • Menjadi generasi pasca-Indonesia: kegelisahan Y.B. Mangunwijaya, 1999
  • Menuju Indonesia Serba Baru, 1998
  • Menuju Republik Indonesia Serikat, 1998
  • Merintis RI Yang Manusiawi: Republik yang adil dan beradab, 1999
  • Pasca-Indonesia, Pasca-Einstein, 1999
  • Pemasyarakatan susastra dipandang dari sudut budaya, 1986
  • Pohon-Pohon Sesawi, novel, 1999
  • Politik Hati Nurani
  • Puntung-Puntung Roro Mendut, 1978
  • Putri duyung yang mendamba: renungan filsafat hidup manusia modern
  • Ragawidya, 1986
  • Romo Rahadi, novel, 1981 (terbit dengan nama samaran Y. Wastu Wijaya)
  • Roro Mendut, Genduk Duku, Lusi Lindri, novel Trilogi, 1983-1987
  • Rumah Bambu, kumpulan cerpen, 2000
  • Sastra dan Religiositas, kumpulan esai, 1982
  • Saya Ingin Membayar Utang Kepada Rakyat, 1999
  • Soeharto dalam Cerpen Indonesia, 2001
  • Spiritualitas Baru
  • Tentara dan Kaum Bersenjata, 1999
  • Tumbal: kumpulan tulisan tentang kebudayaan, perikemanusiaan dan kemasyarakatan, 1994
  • Wastu Citra, buku Arsitektur, 1988

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini